00.00 - 01.00





00.00 – 01.00
YESUS DITANGKAP DI DALAM TAMAN ZAITUN


YESUS DITANGKAP DI DALAM TAMAN ZAITUN

Yesus-ku, kita telah mencapai tengah malam. Aku mendengar musuh-musuh-Mu mendekat. Membenahi Diri-Mu sendiri, mengeringkan Darah-Mu dan merasa dikuatkan dengan penghiburan yang telah Engkau terima, Engkau kembali kepada para rasul-Mu. Engkau memanggil mereka dan menasehati mereka; dan membawa serta mereka dengan-Mu, Engkau menemui musuh-musuh-Mu. Dengan cara ini dengan segera Engkau melakukan pemulihan bagi kelambananku, ketidak-niatan-ku, dan kemalasanku di dalam bekerja dan menderita bagi Cinta-Mu.

Namun, O Cinta-ku yang lembut, betapa pemandangan yang menggerakkan hati yang kulihat! Pertama-tama yang menemui-Mu adalah Yudas yang jahat yang datang kepada-Mu, merangkulkan lengannya di sekitar leher-Mu, menyalami Engkau dan mencium Engkau. Dan Engkau, Cinta-Ku yang penyayang, tidak menolak untuk mencium bibir celaka itu. Engkau merangkulnya dan mendekapnya di Hati-Mu, ingin merebutnya dari neraka dengan memberikannya demonstrasi Cinta yang baru.

Yesus-ku, bagaimana mungkin tidak mencintai Engkau? Kelembutan Cinta-Mu begitu besar  yang pastilah menyentak setiap hati untuk mencintai-Mu – namun tetap Engkau tidak dicintai! Yesus-ku, dengan cium ini, Engkau membuat pemulihan bagi pengkhianatan-pengkhianatan, kepura-puraan dan penipuan-penipuan yang dilakukan di bawah jubah persahabatan dan kekudusan, khususnya oleh jiwa-jiwa yang dikonsekrasikan. Dan dengan cium ini, Engkau meminta dan mendapatkan pengampunan bagi setiap orang dan pendosa manapun yang bertobat yang kembali, dengan rendah hati kepada Hati-Mu Yang Maha Kudus.

O betapa manisnya kata-kata yang Engkau katakan kepada Yudas turun ke dalam Hati-Mu:

“Hai teman, untuk itukah engkau datang?”

Ah, tampaknya Engkau menempatkan kata-kata itu kepadaku – tidak dengan memanggilku “Teman,” tetapi dengan nama yang manis “nak”, berkata, putri-Ku, untuk itukah engkau datang? Engkau mengatakannya untuk mendengarkan aku menjawab, “Yesus, aku datang untuk mencintai-Mu.” “Untuk itukah engkau datang?”, Engkau mengulanginya bagiku ketika aku bangun di pagi hari; “Untuk itukah engkau datang?”, jika aku berdoa; “Untuk itukah engkau datang?”, Engkau mengulanginya lagi di dalam Hosti Kudus jika aku datang menerima Engkau di dalam hatiku. Betapa sebuah panggilan yang indah bagiku dan bagi semua orang!

Tetapi, berapa banyak, terhadap pertanyaan-Mu “Untuk itukah engkau datang?”, menjawab: “Aku datang untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau!” Yang lainnya, pura-pura tidak mendengarkan Engkau, memberikan diri mereka sendiri kepada segala macam dosa dan menjawab pertanyaan-Mu “Untuk itukah engkau datang?” dengan pergi ke neraka! Betapa besar kasih yang kurasakan bagi-Mu, O Yesus-ku! Aku ingin untuk mengambil tali-tali yang digunakan para musuh-Mu untuk mengikat-Mu, untuk mengikat jiwa-jiwa ini dan melepaskan Engkau dari kesedihan.

Tetapi, kembali, aku mendengar suara-Mu yang paling lemah lembut berkata, ketika Engkau menemui musuh-musuh-Mu:

 “Siapa yang kamu cari?”

Dan mereka menjawab:

“Yesus dari Nazaret”

Dan Engkau, kepada mereka:

“Aku-lah Dia.”

Oh, betapa jahat dan tidak berterimakasih! Bukannya merendahkan diri mereka sendiri dan bersujud di kaki-Mu untuk meminta pengampunan, malahan menyalahi kebaikan dan membenci rahmat-rahmat dan mukjizat-mukjizat-Mu, mereka memegang Engkau dan dengan tali dan rantai, mengikat Engkau dan membuat-Mu tak dapat bergerak. Mereka mendorong Engkau jatuh ke tanah, menginjak Engkau di bawah kaki mereka dan menjambak rambut-Mu. Dan dengan kesabaran yang tak terpahami, Engkau tetap diam – menderita di dalam penebusan bagi pelanggaran-pelanggaran para pendosa, yang tidak juga mau berserah, tetapi mengeraskan hati mereka walaupun Kau telah membuat banyak mukjizat. Dengan tali-tali dan rantai-rantai-Mu, Engkau menggapai rantai-rantai dosa kami dan mengikat kami dengan rantai-rantai Cinta-Mu yang manis.

Kau dengan penuh kasih, mengoreksi Petrus yang ingin membela Engkau bahkan dengan memotong telinga Malkus. Dengan cara ini, Engkau ingin membuat pemulihan bagi pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan tanpa kebijaksanaan yang kudus dan bagi mereka yang jatuh ke dalam dosa melalui semangat yang berlebihan.

Yesus-ku yang paling sabar, tali-tali dan rantai-rantai ini tampak menambah lebih indah lagi pada Kemanusiaan-Mu yang kudus. Dahi-Mu menjadi lebih mulia, begitu besar bahkan menarik perhatian para musuh-Mu. Mata-Mu memancarkan lebih daripada sinar – dan Wajah Kudus-Mu merefleksikan sebuah kedamaian yang besar dan kemanisan yang memikat para algojo-Mu. Dengan beberapa kata-kata lembut dan merasuki, Engkau membuat mereka gemetar, dan bila mereka lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau itu hanyalah karena Engkau mengijinkannya.

O Cinta yang terikat dan terbelenggu, apakah Engkau akan terikat bagiku, untuk menunjukkan cinta yang lebih besar lagi bagiku dan kemudian mengijinkan aku, anak kecil-Mu, tanpa rantai-rantai? Tidak, tidak. Ikat aku dengan tangan-tangan kudus-Mu, gunakanlah tali-tali dan rantai-rantai-Mu sendiri. Sehingga, saat aku mencium dahi-Mu yang Ilahi, aku berdoa untuk mengikat seluruh keberadaanku: seluruh pikiranku, mataku, telingaku, lidahku, hatiku, kasihku. Dan pada waktu yang sama, mengikat semua mahkluk agar merasakan manisnya rantai Cinta-Mu, mereka tidak akan berani melakukan pelanggaran terhadap Engkau lagi.

Yesus-ku yang paling lembut, Engkau telah menyerahkan Diri-Mu kepada musuh-musuh-Mu, memberikan mereka kuasa untuk melakukan apapun yang mereka inginkan daripada-Mu. Yesus-ku, aku juga menaruh diriku ke dalam tangan-Mu sehingga Engkau dapat dengan leluasa melakukan padaku apapun yang menyenangkan-Mu. Bersatu dengan Engkau, aku ingin mengikuti kehendak-Mu, berbagi dalam pemulihan-pemulihan-Mu, dan menderita kesakitan-kesakitan-Mu.

Aku ingin selalu tinggal tetap di dalam Hadirat-Mu hingga tidak lagi ada pelanggaran yang tidak aku pulihkan, tidak ada lagi kepahitan yang tidak aku tenangkan, tidak ada ludahan atau hinaan yang Kauterima yang tidak kuhalangi dengan cium dan belaian-ku.

Di dalam jatuh-Mu berulangkali, tanganku akan selalu siap mengangkat Engkau. Aku ingin selalu bersama-Mu dan aku tidak ingin membiarkan Engkau ditinggalkan. Dan untuk meyakinkan hal ini, leburlah aku di dalam Diri-Mu. Hingga aku akan berada di dalam pikiran-Mu, di dalam pandangan-Mu, di dalam Hati-Mu, dan segalanya di dalam Engkau – sehingga apa yang Kaulakukan, akan aku lakukan juga. Dengan cara ini, aku akan selalu memiliki Engkau sebagai seorang teman setia dan tidak ada kesakitan-Mu yang akan menghindari aku sehingga aku dapat memberikan kepada-Mu cintaku mewakili semua mahkluk.

Yesus yang baik yang terkasih, sekarang sudah pukul satu pagi, dan pikiran ku mulai terbawa kantuk. Aku akan melakukan segalanya untuk tetap terjaga, tetapi jika tiba-tiba aku tertidur, aku akan meninggalkan diriku di dalam Engkau untuk mengikuti apapun yang Kaulakukan. Lagi pula, apa yang akan Kaulakukan sendirian bagiku? Jadi, Yesus-ku, aku meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-Mu; nafasku sebagai penjaga dan teman; detak jantungku akan selalu berkata bahwa aku mencintai-Mu, dan untuk berbuat hal yang baik bagi cinta yang tidak diberikan orang lain pada-Mu; tetesan-tetesan darahku untuk melakukan pemulihan, dan untuk mengembalikan bagi-Mu penghormatan dan martabat yang dirampas oleh orang lain daripada-Mu dengan hinaan-hinaan, ludahan dan tamparan-tamparan.

O Yesus-ku, rangkullah dan berkatilah aku. Jika Engkau ingin aku tidur, buatlah aku tidur di dalam Hati-Mu yang patut disembah. Sebagaimana detak jantung-Mu semakin kencang di dalam Cinta dan penderitaan, semoga sering membangunkan aku sehingga persatuan kita tidak akan terputus.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Melihat kehendak Bapa di dalam musuh-musuh-Nya, Yesus sangat siap untuk menyerahkan Diri-Nya kepada mereka.

Ketika aku diperdaya atau dikhianati oleh mahkluk, apakah aku siap untuk mengampuni sebagaimana Yesus mengampuni? Akankah aku menerima kesalahan yang dilakukan para mahkluk terhadap aku? Di dalam salib-salib dan perlakuan buruk yang kuterima, dapatkah aku berkata bahwa kesabaranku mirip dengan kesabaran Yesus?

Yesus-ku yang dirantai, biarlah rantai-rantai-Mu mengikat hatiku dan tetap tabah, siap untuk menderita apapun yang Kau ingini.







No comments:

Post a Comment

Apakah Jam-jam Sengsara

JAM-JAM SENGSARA Apakah Jam-jam Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus? Pada usia 17 tahun, Hamba Allah (Servant of God) Luisa Piccarret...