SELAMAT DATANG


Sumber Terjemahan: 


Selamat Datang!
Kami ingin mengucapkan Selamat Datang bagi anda yang baru mengunjungi website kami yang didedikasikan untuk Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada waktu-waktu ini yang dipenuhi ketidaktentuan, penderitaan, kekerasan dan segala jenis penyalah-gunaan, kita lupa apa yang Ibu Gereja Kudus kita selalu ajarkan kepada kita: bahwa semua penyembuhan yang diperlukan manusia ada di dalam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus.
Dengan bermeditasi dan berkontemplasi akan misteri-misteri Kristus, khususnya Sengsara, Kematian dan Kebangkitan-Nya, semua kemanusiaan akan dapat didamaikan dengan Tuhan sendiri dan dengan setiap orang.

Agar supaya menemukan damai, kebahagiaan, rekonsiliasi dan untuk menyembuhkan semua konsekuensi yang disebabkan oleh dosa, sehingga dapat tinggal di dalam Kerajaan Allah, yang kita mintakan setiap hari di dalam doa Bapa Kami “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah Kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam Surga”, maka perlulah untuk menerima Sakramen-sakramen secara teratur dan untuk menjadikan Sengsara Tuhan kita sebagai makanan kita sehari-hari di dalam doa dan juga di dalam kehidupan kita sehari-hari.

“Semua penyembuhan yang diperlukan untuk seluruh kemanusiaan ada di dalam Hidup dan Sengsara-Ku.”
Yesus kepada Hamba Allah Luisa Piccarreta
Vol. 13, 21 Oktober 1921


Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus

 “Santo Hannibal Mary di Francia yang sering melakukan audiensi dengan Paus Santo Pius X sebagai seorang teman dekat, suatu hari datang ke rumah Luisa dengan kabar besar: seraya melakukan audiensi dengan Paus, Hannibal memperkenalkan Paus pada

“The Hours of the Passion of Our Lord Jesus Christ”

sebuah buku yang ditulis oleh Luisa yang disebar-luaskan oleh Hannibal; pada suatu saat tertentu, Paus menyela dan berkata:

“Pastor, buku ini harus dibaca sambil berlutut, sebab Yesus sendirilah yang berbicara!”

Sudah menjadi takdir bahwa di waktu-waktu kita ini, kita diberikan oleh Tuhan kita melalui Hamba Allah, Luisa Piccarreta: “The Hours of The Passion of Our Lord Jesus Christ,” yang dipublikasikan oleh Santo Hannibal di Francia.

Melalui meditasi Jam-jam Sengsara, engkau akan menyadari bahwa di antara semua pekerjaan yang berbicara tentang Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan kesakitan Bunda kita Yang Terkudus, inilah pekerjaan yang terbesar yang telah diberikan oleh Tuhan Sang Pemelihara penuh kasih kepada kita. Pekerjaan ini mengijinkan kita bermeditasi satu per satu penderitaan-penderitaan internal juga penderitaan-penderitaan luar yang diderita oleh Penebus kita Yang Terkasih selama Sengsara-Nya.

Jam Hidup

Untuk alasan inilah, kami ingin mengundang setiap orang untuk memasuki situs ini untuk bermeditasi setiap hari akan Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dengan bantuan buku yang menakjubkan ini, “The Hours of the Passion of Our Lord Jesus Christ”. Pada waktu yang bersamaan, kami ingin mengundang anda untuk menjadi sebuah “Jam Hidup”.

Sebuah “Jam Hidup” adalah sebuah kelompok terdiri dari 24 orang yang memberikan dirinya untuk bermeditasi setiap hari, satu dari 24 Jam-jam akan Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus.
“Sukacita Yesus sungguh amat besar ketika seseorang bermeditasi akan Jam-jam Sengsara sehingga Ia menginginkan paling tidak satu salinan dari meditasi-meditasi ini digunakan di setiap kota dan daerah. Sebab itu akan menjadi seolah Yesus mendengarkan suara-Nya sendiri dan doa-doa-Nya sendiri, yang Ia naikkan kepada Bapa-Nya selama 24 jam akan Sengsara-Nya yang sedih. Dan jika ini dilakukan paling tidak oleh beberapa jiwa di setiap daerah dan kota, IA sendiri berjanji bahwa Keadilan Ilahi-Nya akan mereda sebagian, dan hukuman-hukuman akan berkurang selama waktu-waktu siksaan dan pertumpahan darah yang menyedihkan ini.”

Jika tujuan tertinggi setiap orang Kristen adalah transformasinya di dalam Kristus, kita tidak dapat menemukan bantuan lain selain daripada Jam-jam Sengsara ini. Tuhan kita berbicara mengenai Perawan Maria yang Terberkati, Bunda-Nya, kata-Nya kepada Luisa:

Puteri-Ku, pikiran akan Sengsara-Ku tidak pernah lari dari Mama-Ku terkasih dan dengan cara mengulanginya, dia memenuhi dirinya sendiri dengan Aku secara utuh. Sama yang terjadi dengan jiwa: dengan cara mengulangi akan apa yang Aku derita, jiwa itu memenuhi dirinya sendiri dengan Aku. (Vol 11, 24 Maret 1913).

Semua para kudus meninggalkan ungkapan-ungkapan yang mengacu kepada Sengsara Tuhan kita. Di antara sekian banyak, kami memilih cuplikan yang diucapkan oleh Tuhan kita kepada Santa Faustina Kowalska:

 “Ada lebih besar pahala terhadap 1 jam meditasi akan kesedihan Sengsara-Ku daripada memukuli diri sepanjang tahun hingga berdarah.” (Divine Mercy In my soul, Buku Harian Suster Faustina Kowalska. 29 Januari 1935, Buku Catatan I).

Santo Alfonsus de Liguori menyatakan di dalam bukunya “The Passion and Death of Jesus Christ”:
“Santo Agustinus juga berkata bahwa setiap satu tetes airmata yang diteteskan pada saat mengenang Sengsara Yesus lebih bernilai daripada sebuah ziarah ke Yerusalem, atau satu tahun puasa roti dan air.”
(The Passion and the Death of Jesus Christ, St. ALPHONSUS de LIGUORI, Pengantar).

Untuk itu, kami ingin mengundang anda sekalian untuk bergabung dengan latihan kesalehan akan meditasi Jam-jam Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus.

Sehingga, di setiap kota, daerah dan bangsa, marilah kita membentuk begitu banyak Jam Hidup, dimana dua puluh empat Jam-jam Sengsara Tuhan kita dimeditasikan dan dihidupi. Seperti banyak jam yang hidup, biarlah mereka dengan penuh iman menandai jam-jam setiap hari, untuk menemani Yesus dengan cinta kita, pemulihan kita dan rasa syukur kita, sebab Dia tidak dicintai sebanyak yang layak Dia terima. Sungguh, anak-anak-Nya sendiri menyerang Dia dan menyalibkan Dia lagi di dalam hati mereka, dengan menutup pintu-pintu terhadap rahmat, terhadap Kehendak Ilahi.

Dari sebuah surat Luisa Piccarreta kepada Santo Hannibal M. Di Francia


PERSATUAN DI DALAM KEHENDAK ILAHI

Satu alasan lagi yang menggerakkan kami untuk membuat dan menyebarkan Jam Hidup melalui situs ini adalah:

Pada bulan Januari 2009 sebuah grup terdiri dari para imam dari beberapa negara, termasuk seorang Uskup, seorang Monsignor dan seorang Diakon tetap, berkumpul untuk kedua kalinya untuk bermeditasi dan mempelajari doktrin Kehendak Ilahi, berisi tulisan-tulisan Hamba Allah Luisa Piccarreta.

Pada pertemuan pertama kami yang berlangsung pada tahun 2008, kami berkomitmen pada diri sendiri untuk berdoa dengan intensi untuk meminta Tuhan kita untuk menunjukkan cara terbaik untuk membawa persatuan seluruh dunia di antara semua orang yang hadir dan tidak hadir di pertemuan tersebut yang mengasihi dan ingin lanjut mempelajari untuk hidup dalam Kehendak Ilahi.

Takdir Tuhan telah mengungkapkan kepada kita bahwa cara termudah untuk berdoa “Jam-jam Sengsara” adalah cara yang Tuhan kita Yesus Kristus tunjukkan kepada Luisa: berdoa di dalam sebuah “Jam Hidup.” Berdasarkan ini, kami memutuskan untuk membentuk sebuah “Jam Hidup” di antara kami sendiri; dan untuk menyelesaikan 24 jam-jam.

Kami memutuskan untuk menyarankan anda sekalian yang bersatu dengan kami di dalam doa, mempelajari dan menginginkan hidup di dalam Kehendak Ilahi, untuk memberikan diri sendiri setiap hari untuk bermeditasi Jam-jam Sengsara tanpa batas waktu, jika anda ingin hidup di dalam Jam Hidup.

Untuk tujuan ini anda dapat menghubungi seseorang yang Tuhan taruh sebagai koordinator grup anda atau mendaftar melalui halaman web ini; anda akan ditugaskan pada jam dimana anda harus bermeditasi.

Semoga Tuhan membuka hati dan jiwa kita untuk menerima pemberian-Nya yang hebat akan Kehendak Ilahi-Nya.

 “Dunia telah menjadi tidak seimbang karena telah kehilangan pemikiran akan Sengsara-Ku. Di dalam kegelapan, dunia tidak menemukan cahaya Sengsara-Ku yang meneranginya; dan sebagaimana ia akan memberitahukan Kasih-Ku dan betapa berharganya jiwa-jiwa itu bagi-Ku, sehingga dunia mungkin dapat berbalik arah mencintai DIA yang sungguh mengasihinya.”
Yesus ke Hamba Allah Luis Piccarreta
Vol.11, 2 Februari 1917

“Setelah sebegitu banyak kepahitan yang diberikan para mahkluk pada-Ku, Jam-jam ini adalah seruputan-seruputan kecil yang manis yang diberikan jiwa-jiwa kepada-Ku; tetapi karena begitu banyaknya seruputan-seruputan pahit yang Kuterima, seruputan manis itu terlalu sedikit. Untuk itu, sebarkanlah lebih lagi, sebarkanlah lebih lagi!”
Yesus kepada Hamba Allah Luis Piccarreta
Vol. 11, 13 Oktober 1916




No comments:

Post a Comment

Apakah Jam-jam Sengsara

JAM-JAM SENGSARA Apakah Jam-jam Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus? Pada usia 17 tahun, Hamba Allah (Servant of God) Luisa Piccarret...