12.00 – 13.00
JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN KATA-KATA PERTAMA
JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN KATA-KATA PERTAMA
“Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan!”
Yesus-ku yang tersalib, aku melihat Engkau di salib sebagai tahkta
kejayaan di dalam tindakan mengatasi segalanya bagi semua hati, dan menarik
mereka begitu sungguhnya kepada Diri-Mu sehingga setiap orang merasakan kuasa
super-kemanusiaan-Mu. Alam, ketakutan akan kesalahan yang begitu besar,
tersungkur di hadapan-Mu dan menunggu di dalam kesenyapan untuk sebuah kata
dari-Mu untuk memberikan-Mu penghormatan dan untuk membuat kuasa-Mu diketahui.
Matahari yang menangis menarik cahayanya, tak sanggup akan pemandangan
kesakitan yang sedemikian. Neraka merasakan teror dan menunggu dengan senyap.
Sehingga, semuanya sunyi senyap. Bunda-Mu yang terpaku dan orang-orang-Mu yang
beriman semuanya membisu dan kaku melihat pemandangan kesakitan yang mengerikan
itu yang mengoyakkan dan menggeserkan kemanusiaan-Mu, dan sunyi senyap menunggu
sebuah kata dari-Mu. Kemanusiaan-Mu itu sendiri yang terbaring di dalam
samudera kesakitan diantara kejang-kejang yang mengerikan di dalam sengsara,
senyap, sehingga ditakutkan bahwa dari satu nafas ke nafas-Mu yang berikutnya
Engkau akan mati.
Apakah yang lainnya? Orang-orang Yahudi yang jahat dan para algojo
kejam yang baru saja menghina Engkau, mengejek Engkau dan menyebut Engkau
penipu dan penjahat, dan dua penjahat yang tadinya menghujat Engkau, semuanya
terdiam dan terdiam bodoh. Mereka dipenuhi penyesalan. Dan jika mereka mencoba
mengeluarkan kata-kata hinaan, hal itu mati di bibir-bibir mereka. Namun
menembus ke dalam Engkau, aku melihat bahwa cinta bergelora, menyesakkan-Mu dan
Kau tak sanggup menadahnya. Didorong oleh Cinta-Mu yang menyiksa Engkau lebih
daripada kesakitan itu sendiri, dengan suara keras dan menggerakkan hati, Engkau
berbicara sebagai Engkau adalah Tuhan. Sekarang mengarahkan tatapan mata-Mu ke surga dan berteriak:
“Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka lakukan!”
Dan sekali lagi Engkau diam, tenggelam dalam kesakitan-kesakitan
yang tak terdengar.
Yesus yang tersalib, apakah cinta yang sedemikian besar adalah
mungkin? Ya, setelah begitu banyak kesakitan dan hinaan, kata-kata pertama-Mu
adalah pengampunan, dan Engkau memohonkan ampun kepada Bapa untuk dosa yang
sedemikian banyaknya. Ya, Engkau membuat kata-kata ini turun ke hati setiap
orang yang telah berdosa, dan Engkaulah yang pertama yang menawarkan
pengampunan. Tetapi betapa banyak yang menolaknya, dan tidak menerimanya!
Cinta-Mu kemudian menjadi begitu fanatik karena Engkau rindu mengampuni dan memberikan
cium damai bagi setiap orang! Ketika Neraka mendengar kata-kata-Mu, Neraka
gemetar dan menyadari Engkau adalah Tuhan. Tercengang, alam dan setiap orang
menyadari Ke-Ilahian-Mu dan Cinta-Mu yang tak terpadamkan, dan dengan diam
menunggu sejauh mana hal itu akan berlalu. Tidak hanya Suara-Mu, tetapi juga
Darah-Mu dan Luka-luka-Mu menangis pada setiap hati yang telah berdosa:
“Datanglah pada pelukan-Ku, sebab Aku mengampunimu. Dan
memeteraikan pengampunan pada harga Darah-Ku!”
O Yesus-ku yang lembut mengulangi kata-kata ini lagi kepada
setiap pendosa di dunia. Memohon pengampunan bagi setiap orang. Memakai
jasa-jasa Darah-Mu yang paling berharga bagi mereka. O Yesus yang baik, terus
meredakan Keadilan Ilahi bagi setiap orang; dan memberikan rahmat bagi mereka
yang perlu mengampuni orang lain, namun merasa tidak memiliki kekuatan untuk
melakukannya. Yesus-ku yang tersalib, Pujaan-ku, selama 3 jam sengsara yang
pahit ini, Engkau ingin memenuhi segalanya. Saat Engkau berada di salib di
dalam diam, aku melihat bahwa di dalam Diri-Mu Engkau ingin memuaskan Bapa
dalam segalanya. Engkau bersyukur kepada-Nya bagi setiap orang, memuaskan
setiap orang, dan mengampuni setiap orang. Engkau memohon rahmat agar tidak
seorang pun akan melakukan pelanggaran terhadap-Mu lagi. Dan untuk memperoleh
ini dari Bapa, Engkau melihat kembali seluruh Hidup-Mu sekejap dari saat Engkau
dikandung sampai Nafas terakhir-Mu. Yesus-ku, cinta yang tak berkesudahan,
bersama dengan Engkau, Bunda-mu yang tak terhiburkan, Santo Yohanes dan para
wanita kudus, biarlah aku juga melihat kembali seluruh hidupku. Yesus-ku
terkasih, aku berterimakasih kepada-Mu untuk begitu banyak duri-duri yang telah
menusuk Kepala-Mu yang patut disembah, untuk tetesan-tetesan Darah yang tertumpah
dari sana, untuk pukulan-pukulan yang Kauterima di Kepala-Mu dan untuk rambut
yang telah dijambak dari Kepala-Mu.
Aku berterimakasih kepada-Mu untuk semua kebaikan yang telah
Kaulakukan dan telah Kau-peroleh bagi setiap orang, untuk cahaya dan inspirasi
baik yang telah Engkau berikan kepada kami dan segala waktu dimana Engkau telah mengampuni dosa-dosa pikiran, kesombongan, keangkuhan dan harga
diri kami. O Yesus-ku, aku mohon pengampunan di dalam nama setiap orang, untuk
waktu-waktu dimana kami telah memahkotai Engkau dengan duri-duri, untuk semua
tetesan Darah yang tertumpah dari Kepala Maha Kudus-Mu, dan bagi semua waktu
dimana kami tidak menanggapi inspirasi-inspirasi-Mu. Untuk semua kesakitan yang
Kauderita, O Yesus yang baik, aku berdoa pada-Mu untuk memperoleh rahmat bagi
kami agar tidak berbuat dosa pikiran lagi.
Lebih jauh lagi, aku berniat untuk mempersembahkan pada-Mu segala
sesuatu yang telah Engkau derita di dalam Kepala Maha Kudus-Mu untuk memberikan
kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka
menggunakan kepandaian mereka secara baik.
Laudate Dominum omnes gentes, laudate Eum omnes populi. Quoniam
confirmata est super nos misericordia Ejus, et veritas Domini manet in
aeternum. Gloria Patri….**
(**Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. (Mazmur 116:1-2)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti…)
(**Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. (Mazmur 116:1-2)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti…)
O Yesus-ku, aku menyembah Mata Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur
kepada-Mu untuk semua airmata dan tetesan Darah yang telah mengalir
daripadanya, karena tusukan kejam duri-duri itu, untuk segala waktu dimana
Engkau dibenci, dan untuk hinaan dan olok-olok yang telah Kauterima selama
sengsara-Mu. Aku mohon pengampunan bagi semua yang menggunakan pandangan mereka
untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau dan mengamuk pada-Mu. Dengan
kesakitan-kesakitan yang telah Kauderita di dalam Mata Maha Kudus-Mu, aku
berdoa pada-Mu untuk memberikan rahmat agar tak seorang pun melakukan
pelanggaran lagi terhadap Engkau melalui pandangan jahat. Aku juga berniat
untuk mempersembahkan kepada-Mu segala sesuatu yang telah Engkau sendiri
derita di dalam Mata Maha Kudus-Mu untuk memberikan pada-Mu semua kemuliaan
yang seharusnya diberikan para mahkluk jika saja mata mereka tertuju hanya
kepada surga dan Ke-Ilahian dan kepada-Mu, O Yesus-ku.
Aku menyembah Telinga Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu untuk
semua yang telah Engkau derita saat di Kalvari, ketika para algojo memekakkan
telinga-Mu dengan teriakan dan hinaan. Aku memohon pengampunan-Mu di dalam nama
setiap orang, untuk semua pembicaraan jahat yang didengarkan oleh para mahkluk.
Aku berdoa kepada-Mu untuk membuka telinga-telinga semua manusia pada kebenaran
abadi dan pada suara-suara rahmat, sehingga tidak seorang pun akan
melakukan pelanggaran terhadap Engkau lagi dengan indera pendengarannya. Aku
juga berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu segalanya yang telah Kauderita
pada indera pendengaran Maha Kudus-Mu, untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang
seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka menggunakan indera ini
dengan manfaat yang kudus. O Yesus-ku, aku menyembah dan mencium Wajah Maha
Kudus-Mu. Aku berterimakasih kepada-Mu untuk semua yang telah Kauderita dari
ludahan, tamparan dan hinaan dan untuk semua waktu dimana Engkau diinjak-injak
oleh musuh-musuh-Mu.
Aku memohon pengampunan di dalam nama semua orang, untuk waktu
dimana para mahkluk lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Untuk tamparan-tamparan ini dan untuk ludahan ini, aku berdoa agar Ke-Ilahian-Mu
dikenal, dipuji dan dimuliakan oleh semua orang. Sungguh, O Yesus-ku, aku
berniat untuk berkeliling dunia sendiri, dari timur ke barat dan dari utara ke
selatan, untuk menyatukan suara semua mahkluk dan mengubahnya menjadi lebih
banyak lagi tindakan pujian, cinta dan penyembahan. O Yesus-ku, aku bahkan
berniat untuk membawa hati semua mahkluk kepada-Mu agar Engkau dapat melebur di
dalam cahaya, kebenaran, cinta dan belas kasih setiap orang pada Keilahian
Pribadi-Mu. Dan sementara Engkau mengampuni setiap orang, aku berdoa pada-Mu
untuk tidak lagi mengijinkan siapapun melakukan pelanggaran terhadap Engkau,
bahkan dengan harga darahku, jika ini mungkin.
Akhirnya, aku berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu semua yang
telah Kauderita pada Wajah Maha Kudus-Mu, untuk memberikan segala kemuliaan
yang seharusnya diberikan para mahkluk pada-Mu seandainya tak seorang pun
lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Aku menyembah Mulut Maha
Kudus-Mu, dan aku berterimakasih kepada-Mu untuk rintihan awal-Mu, untuk semua
susu yang telah merawat-Mu, untuk semua kata-kata yang telah Kauucapkan, untuk
cium-cium membara yang Kauberikan pada Bunda Maha Kudus-Mu, untuk makanan yang
telah Kaumakan, untuk kepahitan empedu, untuk dahaga membara yang Kauderita di
salib dan untuk doa-doa yang Kaunaikkan kepada Bapa. Aku mohon Engkau
mengampuni semua gumaman, pembicaraan jahat dan duniawi dan semua hujatan yang
diucapkan para mahkluk. Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu ajaran-ajaran
Kudus-Mu di dalam pemulihan bagi pembicaraan-pembicaraan buruk mereka. Aku
ingin mempersembahkan kepada-Mu penyesalan akan indera pengecap-Mu di dalam
pemulihan bagi tindakan rakus mereka, Engkau meresap ke dalam doa di dalam
pemulihan bagi ketersesatan dan ketidakpedulian orang-orang.
Lebih jauh lagi, aku ingin menyatukan mulut kami dengan Mulut-Mu,
untuk pemulihan bagi segalanya yang telah melakukan pelanggaran terhadap-Mu
dengan menyalah-gunakan lidah-lidah mereka. Aku berniat untuk mempersembahkan
pada-Mu segala yang telah Kauderita pada Mulut Maha Kudus-Mu, untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja
mereka tidak lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan indera
pengecap dan penyalahgunaan lidah mereka.
O Yesus, aku menyembah Leher-Mu dan berterimakasih pada-Mu akan
kesabaran mengagumkan dimana Engkau telah membiarkan Diri-Mu diikat, untuk
ketak-terikatan yang sempurna dari segala ciptaan yang Kauajarkan kepada kami.
Aku memohon pengampunan akan pelanggaran-pelanggaran yang Kau terima dari para
mahkluk yang terikat dengan kenikmatan dunia ini dan aku mohon kepada-Mu untuk
meminta setiap orang ketidak-terikatan dari hal-hal yang berasal dari bumi ini
dan sebuah kesatuan yang sempurna dengan Kehendak-Mu.
Aku mempersembahkan saat awal Maha Murni Engkau dikandung di dalam
pemulihan bagi mereka yang dikandung di dalam kesalahan; aku mempersembahkan
keterkurungan-Mu di dalam rahim bunda-Mu bagi mereka yang peduli akan
kesungguhan Kehendak-Mu; aku mempersembahkan Kehidupan-Mu bagi mereka yang
membiarkan anak-anak mereka mati terhadap Rahmat daripada memberikan
mereka hidup baru melalui Pembaptisan Kudus; dan bagi semua pembunuhan anak.
Aku mempersembahkan masa kecil-Mu dan semua yang Kauderita di masa kecil-Mu,
bagi mereka yang tidak mengijinkan anak-anak mereka mengenal-Mu, memuji-Mu dan
mencintai-Mu, sehingga mereka mungkin akan sungguh-sungguh mengenal Engkau dan
mencintai Engkau. Aku mempersembahkan kehidupan-Mu yang tersembunyi di dalam
pemulihan bagi pertikaian keluarga, bagi kemunafikan banyak orang yang
tampaknya mengasihi Engkau, namun dari dalam melakukan pelanggaran terhadap
Engkau.
Dan aku mempersembahkan kehidupan-Mu di padang gurun di dalam
pemulihan bagi tindakan-tindakan tidak taat pada Gereja, bagi penghinaan yang
ditunjukkan terhadap puasa, terhadap aturan dan Sakramen-sakramen. Aku
mempersembahkan kehidupan-Mu di muka umum di dalam pemulihan jika ada para imam
yang tidak memenuhi tugas pelayanan mereka dengan niat-niat jujur, untuk kotbah
dan Sakramen-sakramen yang diberikan di dalam semangat bagi kepentingan diri
sendiri, penuh cinta diri dan harga diri sendiri, dan juga pemulihan bagi semua
pelanggaran yang Kauterima dari otoritas pemerintah. Aku mempersembahkan para
beriman-Mu untuk memulihkan kekurangan kami, penyerahan Diri-Mu yang sempurna
kepada Bapa bagi kesalahan kami menanggapi Rahmat, syukur-Mu di dalam pemulihan
untuk waktu-waktu dimana kami tidak bersyukur pada banyak keuntungan tak
terhingga daripada-Mu.
O Yesus, aku bersyukur pada-Mu untuk segalanya; dan di dalam nama
setiap orang, aku menaikkan bagi-Mu himne syukur abadi dan tak terhingga. O
Yesus-ku, aku berniat untuk mempersembahkan segala yang telah Kauderita di
dalam Pribadi Maha Kudus-Mu, untuk memberikan Engkau segala kemuliaan yang
seharusnya diberikan para mahkluk seandainya mereka mengikuti teladan
kehidupan-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu, O Yesus, untuk segala yang Kauderita
pada Punggung Maha Kudus-Mu, untuk semua cambukan yang Kauterima, untuk semua
luka yang Kauijinkan pada Tubuh Maha Kudus-Mu, dan untuk semua Darah yang
Kautumpahkan. Di dalam nama setiap orang, aku memohon pengampunan bagi semua
waktu dimana mereka melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan kenikmatan
gelap dan jahat, dan dengan cinta pada kenyamanan.
Aku mempersembahkan pada-Mu kesakitan-Mu saat Engkau didera di
tiang untuk melakukan pemulihan terhadap semua dosa yang dilakukan dengan semua
indera, bagi cinta akan selera sendiri, kenikmatan yang tampak masuk akal, ego sendiri, dan
semua kepuasan alami. Aku juga berniat untuk mempersembahkan pada-Mu
segala sesuatu yang Kauderita pada punggung-Mu untuk memberikan pada-Mu semua
kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika dalam segalanya
mereka berusaha untuk hanya memuaskan Engkau dan berlindung di dalam bayang
perlindungan Ilahi-Mu. O Yesus, aku mencium Kaki kiri-Mu. Aku bersyukur
kepada-Mu untuk semua langkah yang Kauambil pada saat hidup fana-Mu, dan bagi
semua waktu yang melelahkan anggota tubuh-Mu untuk mencari jiwa-jiwa untuk
dibawa pada Hati-Mu. O Yesus-ku, untuk ini, aku mempersembahkan kepada-Mu semua
perbuatan, langkah dan gerak, dengan niat untuk melakukan pemulihan bagi-Mu
bagi semuanya dan bagi semua orang. O Yesus-ku, aku mempersembahkan kepada-Mu
semua langkah, tindakan dan gerakan-ku untuk pemulihan bagi segalanya dan bagi
semua orang.
Aku mohon Engkau mengampuni mereka yang tidak bertindak dengan
niat yang benar. Aku menyatukan tindakan-tindakanku dengan
tindakan-tindakan-Mu, untuk menjadikannya Ilahi. Menyatukan semua karya yang
Kaulakukan dengan kemanusiaan Maha Kudus-Mu, aku mempersembahkannya kepada-Mu
untuk memberikan kepada-Mu semua kemuliaan yang seharusnya dilakukan oleh semua
mahkluk jika saja mereka berkarya dengan cara yang kudus dan dengan niat yang
benar.
O Yesus-ku, aku mencium kaki kanan-Mu, dan aku bersyukur kepada-Mu
untuk segala sesuatu yang Kauderita dan tetap Kauderita untuk kami, khususnya
pada jam ini dimana Engkau bergantung pada salib. Aku bersyukur kepada-Mu untuk
karya yang membuat-Mu sengsara dimana paku-paku berkarya di dalam luka-luka-Mu,
yang bahkan lebih merobek lagi karena beban Tubuh Maha Kudus-Mu. Aku mohon
Engkau mengampuni semua pemberontakan dan ketidak-taatan yang dilakukan oleh
para mahkluk. Aku mempersembahkan pada-Mu kesakitan-kesakitan kaki Maha
Kudus-Mu di dalam pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran ini, dan untuk
memberikan semua kemuliaan pada-Mu jika saja para mahkluk tertuju pada-Mu di
dalam segalanya.
O Yesus-ku, aku mencium kaki kiri Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur
untuk semua yang telah Kauderita bagiku, dan untuk semua waktu dimana Engkau
menenangkan Keadilan Ilahi dengan memuaskan setiap orang. Aku meminta
pengampunan-Mu untuk kapanpun saat aku gagal untuk mempersembahkan Diri-Ku untuk
memberikan-Mu kepuasan dan semua kemuliaan yang seharusnya dilakukan oleh para
mahkluk. Aku mempersembahkan kepada-Mu segala yang Kaulakukan di dalam
kehidupan fana-Mu dengan gerakan-gerakan tangan kiri ini.
Aku mencium tangan kanan-Mu, dan aku bersyukur untuk semua kebaikan
yang telah Engkau lakukan dan terus Kaulakukan bagi semua orang. Dengan cara
yang khusus, aku bersyukur bagi karya-karya penciptaan, penebusan dan
pengudusan. Di dalam nama setiap orang, aku memohon pada-Mu untuk mengampuni
kami di setiap waktu kami tidak bersyukur akan segala yang telah Engkau berikan
pada kami, dan bagi begitu banyak karya yang tidak kami lakukan dengan niat
yang benar. Di dalam pemulihan untuk pelanggaran-pelanggaran ini, dan untuk
memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika
saja mereka menanggapi semua keuntungan ini, aku berniat untuk mempersembahkan
pada-Mu semua kesempurnaan dan kekudusan karya-karya-Mu.
O Yesus-ku, aku mencium Hati Maha Kudus-Mu, dan aku bersyukur
kepada-Mu untuk semua yang telah Kauderita, hasrat-Mu dan penuh semangat dilakukan
karena cinta bagi setiap orang dan bagi masing-masing secara khususnya. Aku
mohon Engkau mengampuni begitu banyak hasrat jahat dan kenikmatan dan
kecenderungan yang buruk. O Yesus, ampunilah begitu banyak orang yang lebih
menginginkan cinta para mahkluk daripada Cinta-Mu. Untuk memberikan
pada-Mu kemuliaan yang telah mereka tolak dari-Mu, aku mempersembahkan
segalanya yang telah Hati-Mu yang paling patut disembah telah kerjakan dan
terus kerjakan.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus diangkat pada salib dan dibiarkan tergantung di atas bumi.
Apakah kita mencoba hidup lepas dari dunia, dari para mahkluk, dan dari segala
keduniawian? Segalanya harus bertemu untuk membentuk Salib dimana kita berikan
diri kita dan biarkan tertahan, seperti Yesus, menjauhkan diri dari segala
sesuatu yang merupakan milik bumi sehingga orang lain tidak menjadi terikat
pada kita. Dan kita akan mengambil tempat Yesus; dan bila para mahkluk ingin
memberikan kita paku dan siksaan, kita akan merapatkannya di dalam hati kita
dan akan menerimanya sebagai bagian dari salib kita. Jika keadaan-keadaan,
ketidak-nyamanan, atau ijin dari Kehendak Ilahi menempatkan kita hampir
bersentuhan dengan selera-selera keduniawian yang palsu, kita harus menolak
semuanya. Selama kita tidak menikmatinya, kita tidak akan turun dari Salib,
tetapi tetap berjaga sehingga hati kita hanya akan mengambil bagian dan selalu ada pada Salib Yesus.
Yesus-ku yang menderita tidak memiliki tempat berbaring kecuali
Salib dan tidak ada kenyamanan kecuali Luka-luka dan hinaan-hinaan yang
Kauterima. Apakah cinta kita pada Yesus begitu kuat sehingga kita menemukan
istirahat kita di dalam penderitaan-penderitaan? Berdoa, menderita, dan
segalanya harus kita lakukan menyatu di dalam Luka-luka Yesus untuk merasakan
sentuhannya, dan melebur di dalam Darah-Nya, tidak mencari kenyamanan lainnya
selain kesakitan-Nya. Dan bila para mahkluk menghibur kita, kita harus
menerimanya sebagai sebuah penghiburan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan,
bukan oleh seorang mahkluk, sehingga hati kita tidak akan merasa asing akan
apapun, walaupun masih bersyukur kepada mereka yang menghibur kita di dalam
cara yang kudus. Kemudian Luka-luka Yesus akan menjadi milik kita dan Darah-Nya
akan terus menerus berkarya di dalam kita untuk mendadani kita. Dengan
demikian, kita akan menarik rahmat-rahmat apapun yang kita inginkan bagi diri
kita sendiri juga bagi keselamatan jiwa-jiwa.
Dengan memiliki tetesan Darah Yesus di dalam hati kita, jika kita
bersalah karena kelemahan, kita akan memohon Yesus agar Ia tidak mengijinkan
kita ternoda di Hadirat-Nya, tetapi membersihkan kita dengan Darah-Nya dan
tetap menjaga kita bersama Dia. Jika merasa lemah, kita akan memohon kepada
Yesus untuk membiarkan jiwa kita menyeruput Darah-Nya untuk mengembalikan
kekuatan kita. Darah yang patut disembah ini akan mengalir terus antara Yesus
dan kita, menuntun kita selalu sesuai dengan-Nya.
Yesus-ku yang manis berdoa bagi para algojo-Nya; sungguh, Dia
bahkan mengampuni mereka. Apakah kita membuat doa Yesus menjadi doa kita
sendiri yang secara terus-menerus mengampuni para pendosa di hadapan Bapa dan
memohon belas kasih-Nya bagi mereka, bahkan bagi mereka yang telah melakukan
pelanggaran terhadap kita? Ketika kita berdoa, bekerja dan berjalan, kita tidak
boleh melupakan jiwa-jiwa malang yang akan menghembuskan nafas terakhir mereka.
Marilah bawa mereka kepada doa-doa dan cium-cium Yesus untuk membantu dan
menghibur mereka. Dengan tangan-tangan kita, marilah kita menopang jiwa-jiwa
mereka dan menempatkan mereka di dalam pelukan Yesus.
Biarlah kita bersama mereka di dalam hati kita, berbicara tentang
cinta dimana Yesus menunggu mereka di dalam Tanah Air Surgawi. Pendeknya, kita
akan menjadi sebuah senyum di tengah-tengah kepahitan mereka, dan akan berusaha
agar mereka terbang kepada Yesus. Kita akan berkata kepada Yesus:
“Yesus-ku yang kucintai, aku mengirimkan Engkau buah dari Darah-Mu
dan cinta-Mu. Janganlah menolak jiwa-jiwa ini, tetapi bagi cinta akan Diri-Mu
mohon terimalah mereka di dalam Tanah Air Surgawi.
Yesus-ku, dari Luka-luka-Mu aku berharap untuk menarik kekuatan
untuk mengulangi Kehidupan-Mu di dalamku. Dengan cara ini, aku akan dapat
berdoa dan memperolehkan bagi setiap orang kebaikan yang telah Kaulakukan
sendiri.
No comments:
Post a Comment